Bupati Banyumas Pelopor Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Dilihat : 12640 Kali, Updated: 28 01 2015 14:56:15
Bupati Banyumas Pelopor Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir

Bupati Banyumas Ir Achmad Husein menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Bupati pelopor penyelamatan ibu dan bayi baru lahir, pada acara Emergency Meeting – Mini University Penyelamatan ibu dan bayi lahir, Selasa (27/1) di Gedung Gradhika Bakti Praja Semarang.

 

Penghargaan itu diberikan atas kepedulian dan upaya Bupati Banyumas mewujudkan visi kesehatan yaitu “Banyumas sehat dan mandiri” salah satu kegiatannya adalah menekan angka kematian Ibu (AKI) dan anak baru lahir.

 

Keseriusan Bupati Banyumas mendapat dukungan dengan Program Expanding Maternal and Neonatal Survival (Emas) mulai tahun 2012 oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Program ini bertujuan meningkatkan kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir di Indonesia melalui sistem rujukan penanganan kegawat-daruratan kesehatan maternal dan bayi baru lahir.

 

Selain di Banyumas Program Emas juga dilaksanakan Brebes, Cilacap, dan Kota Semarang. Dukungan EMAS menjadi salah satu upaya dalam rangka membantu Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam percepatan pencapaian penekanan jumlah kematian bayi, penekanan jumlah kematian ibu dimana selama dasawarsa ini angka kematian bayi menurun sangat lambat, sedangkan penekanan angka kematian ibu masih sulit dicapai bahkan cenderung meningkat.

 

Acara yang dihadiri oleh Direktur Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan Gita Maya, Perwakilan dari USAID, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur Rumah Sakit Sejawa Tengah dan Ketua Tenaga Medis Se Jawa Tengah itu Bupati Banyumas didaulat untuk berbagi pengalaman.

 

Gubernur Ganjar Parnowo pun mengapresiasi program Emas, dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru melahirkan. Menurut Ganjar program dengan menyiapkan mentor di beberapa kabupaten itu akan dikembangkan dan diturunkan ke kabupaten-kabupaten lainnya. Sehingga, ada pendampingan bagi ibu hamil hingga proses persalinan.

“Dalam kepemimpinannya, Achmad Husein memiliki terobosan dalam meminimalkan AKI sehingga layat mendapat penghargaan” kata Gubernur.   

 

Langkah dan Kepedulaian Bupati Banyumas

 

Kepedulian Bupati Banyumas Ir Achmad Husein sudah dimulai sejak masih menjadi Wakil Bupati. Saat menjadi Wakil Bupati, Husein sudah menjadi Ketua Gerakan Sayang Ibu Banyumas yang aktif mengkampanyekan penekanan angka kematian ibu hamil. Bupati bersama-sama aktifis lainya seperti dokter persalinan dan bidan sering turun ke dasa-desa memberi penyuluhan dan membujuk ibu hamil yang enggan melakukan persalinan di fasilitas kesehatan dengan bantuan bidan atau dokter. “Saya sangat sedih, jika mendengar ada ibu meninggal karena persalinan” katanya di depan perserta Emergency Meeting – Mini University.

 

Setelah menjadi bupati terus meningkatkan gerakan kultural, dengan melakukan pertemuan informal dengan para obgyn. Para dokter special kandungan ini diajak aktif meningkatkan kapasitas bidan di pedesaan dalam membantu persalinan. “Saya juga meningkatkan anggaran, menambah alat kesehatan dan memperbanyak Puskesmas dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED)” tambah Bupati.

 

Bupati menyampaikan bahwa penghargaan yang diterimanya sebenarnya bukanlah untuk dirinya. “Saya hanyalah simbol, sebenarnya yang layak menerima adalah para petugas kesehatan, disini saya didampingi oleh para dokter, para bidan, direktur rumah sakit, kepala puskesamas” kata bupati sambil menunjuk dan mempersilahkan berdiri petugas kesehatan dari Banyumas yang ikut hadir.

 

Menurut data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 terjadi 711 kasus kematian ibu melahirkan di Jawa Tengah, di Banyumas tercatat paling sedikit yaitu 33 kasus, sedang terbanyak di Kabupaten Brebes sebanyak 73 kasus.

(Humas Setda Kab. Banyumas)

Komentar