Meski Hujan, Kirab Pusaka Banyumas Meriah
PURWOKERTO - Puluhan ribu orang memadati ruas Jalan Jenderal Sudirman untuk menyaksikan Kirab Prosesi Pusaka dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Banyumas ke 433 Tahun 2015. Kirab Empat Pusaka Kebesaran Banyumas, Minggu (5/4) kemarin berlangsung meriah.
Ditengah perjalanan, cuaca yang semula panas begitu terik, tiba-tiba turun hujan deras. Penontonpun berhamburan mencari tempat berteduh, sebagian yang lain tetap berhujan-hujanan menunggu prosesi kirab. Walaupun diguyur hujan, kirab tetap berjalan meriah walau sebagian ada peraga yang harus keluar barisan, namun teman lain secara otomastis menggantikan teman yang berhalangan tersebut.
Prosesi kirab dimulai pukul 13.00 WIB dengan tata upacara menggunakan bahasa daerah Banyumas di Halaman Pendopo Wakil, dilanjutkan dengan penyerahan pusaka oleh Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein kepada petugas kirab.
Empat pusaka Banyumas dikirab menyusuri Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto, dari Pendapa Rumah Dinas Wakil Bupati sampai ke Pendapa Si Pandji yang kira-kira berjarak 2 km. Dalam prosesi iring-iringan tersebut, tampak petugas kirab membawa empat pusaka kebesaran yakni; Tombak Kiai Genjring, Keris Nala Praja, Keris Gajah Endra dan Kitab Pustaka Mulia Stambul (Al Qur’an kecil) dengan Manggala Yudha Nungky Hari Rahmat Camat Sumbang.
Keempat pusaka itu melambangkan kekuatan, keagungan, perjuangan, berpegang teguh pada keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah mengiringi perjalanan sejarah Kabupaten Banyumas. Selain itu, tampak juga beberapa orang yang berjalan memerankan sosok 'Bawor' tokoh punakawan yang jadi “icon” masyarakat Banyumas lengkap dengan Kudi senjata khas Banyumas.
Iring-iringan kemudian diikuti pasukan pembawa foto-foto Bupati dari Bupati Pertama hingga Bupati Terakhir Banyumas. Pada iring-iringan rombongan bupati pertama tedapat kereta kuda yang dinaiki oleh Kakang Mbekayu Banyumas sebagai simbol
Bupati Pertama Adipati Mrapat atau Kanjeng Raden Joko Kaiman, yang tercatat sebagai Bupati Banyumas Pertama. Selanjutnya diikuti oleh Jolen/Foto Bupati sampai Bupati ke 31 yang sekarang.
Setiap jeda antar bupati, gadis cantik dengan pakaian adat Mbekayu Banyumas, juga setiap jolen/foto diikuti pasangan dengan pasangan yang berpakaian adat yang ada di Indonesia, diperankan para pelajar dan mahasiswa yang ada di Banyumas. Ini menandakan bahwa masyarakat Banyumas menjunjung tinggi budaya yang dimiliki, tetapi tetap menghormati budaya lain yang ada di wilayah Republik Indonesia.
Khusus rombongan Bupati ke 31 Ir Achmad Husein terlihat pengawalan pasukan tombak mengiringi Bupati Banyumas beserta istri, serta Wakil Bupati Banyumas dr Budhi Setiawan beserta istri yang berjalan menyalami warganya, diikuti Ketua Ketua DPRD dan para Pimpinan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompanda), para pejabat dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Banyumas lainnya.
Ditengah guyuran hujan Bupati Achmad Husein dan Wakil Bupati Budhi Setiawan masing masing beserta istri, dengan telaten menyalami satu persatu warga yang berhujan-hujanan menyambut pipmpinanya untuk berjabat tangan, bahkan sebagian minta foto bersama.
Sesampainya rombongan di Pendapa Si Pandji, keempat pusaka yang dikirabkan diserahkan kembali oleh petugas kirab kepada Wakil Bupati Banyumas untuk disemayamkan di tempatnya. Wakil Bupati memimpin palereman pusaka yang diletakkan kembali di Pendopo Sipanji Purwokerto.
Prosesi tersebut merupakan warisan budaya leluhur di Banyumas yang harus selalu di pertahankan, dilestarikan dan dilaksanakan dengan saksama. Diharapkan, Banyumas ke depan jauh lebih baik.
Bupati Husein menuturkan Kirab Pusaka diselenggarakan sebagai wujud syukur atas karunia Tuhan yang Maha Esa, di usia yang ke 433, Banyumas tetap menjadi kabupaten yang selalu guyub rukun, aman, tentram dan maju. Itulah bukti kebersamaan yang dijalin dari Pemerintah Daerah, aparatur keamanan dan elemen masyarakat Banyumas untuk selalu melestarikan tradisi leluhur yang telah berjasa membangun Banyumas.
(Humas Setda Kab. Banyumas)