Bupati Resmikan SD NU Master Sokaraja

Dilihat : 9946 Kali, Updated: Selasa, 16 Mei 2017
Bupati Resmikan SD NU Master Sokaraja

HUMAS BANYUMAS : Bupati Banyumas Achmad Husein, Sabtu (13/5) meresmikan SD NU Masithoh Terpadu (Master) di Jalan Krida Mandala, Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja, Banyumas. Peresmian berlangsung meriah ditandai penandatanganan prasasti dan pemotongan tumpeng oleh bupati. Kemeriahan juga didukung festival Drumband murid TK Se-Kabupaten Banyumas.

Hadir pada kesempatan ini para pejabat, ulama dan kiai, juga para orang tua yang mengantarkan anak-anaknya mengikuti festival drum band.

Bupati Achmad Husein dalam sambutanya merasa bangga karena Bapak H Trisno Hartowo setelah sukses mengembangkan usaha di bidang kuliner gethuk goreng “ASLI” Sokaraja kini merambah mendirikan lembaga pendidikan.

‘’Dengan payung NU sebagai organisasi yang mengembangkan Islam Rahmatan lil alamin, saya berharap sekolah ini terus dikembangkan. Tiga tahun berikutnya jangan hanya SD tetapi SMP/MTs , SMA/MA atau SMK,’’ kata Bupati.

Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Pendidikan Maarif Agus Sofwan Hadi mendukung upaya H Trisno Hartowo dan para ulama di Sokaraja yang berani mendirikan lembaga pendidikan berkualitas berbasis Islam Ahlussunnah waljamaah An-Nahdliyyah.

‘’Lembaga pendidikan berkualitas ini sebagai jawaban membentuk karakter bangsa yang cinta NKRI sejak dini. Sebab di luar sana ada Ormas yang mendidik karakter anak-anak dengan ideologi di luar Pancasila,’’ katanya.

Dia mengajak untuk terus menanamkan cinta tanah dan menjaga keutuhan NKRI sebagai warisan para suhada dan pahlawan.

Salah satu pendiri sekolah H Trisno Hartowo, yang dikenal pengusaha gethuk goreng mengatakan pihaknya tertantang untuk mendirikan sekolah unggulan yang berbeda dengan lembaga pendidikan yang ada sekarang.

‘’Untuk persiapan tersebut, kami merekrut 6 orang guru yang terpilih dan mereka sudah mengikuti proses pemagangan di SD Nasima Semarang,’’ katanya.

Sekolah ini menempati bangunan seluas 700 m2 dibuat tiga lantai sehingga saat ini tersedia 18 ruang kelas. Masing-masing dilengkapi dengan AC dan peralatan IT.

‘’Alhamdulillah begitu dibuka kami menerima 60 murid angkatan pertama,’’ kata Trisno.

Keunikan dari sekolah ini adalah tiap-tiap ruang kelas diberi nama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama lengkap dengan foto dan sejarahnya seperti KH Hasyim Asyári, KH Wahid Hasyim, KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Cholil Bangkalan Madura dan lain-lain.

Komentar