Kirab Pusaka Banyumas Digelar Minggu
PURWOKERTO - Empat pusaka berupa tombak Kiai Genjring, keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Kitab Stambul akan dikirab saat prosesi Kirab Pusaka dalam rangka Hari Jadi ke-433 Banyumas, Minggu (5/4) besok. Segenap pendukung kirab yang terdiri para pelajar, mahasiswa, seniman, dan budayawan yang nanti akan bertugas, sudah melaksanakan persiapan gladi kotor di Pendopo Wakil Bupati dan Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas, Kamis (2/4).
Seperti prosesi sebelum-sebelumnya, kirab pusaka akan diikuti bupati dan wakil bupati, anggota forkompinda, pimpinan dan anggota DPRD, kepala dinas/instansi, camat, kepala desa/kelurahan, dan warga masyarakat yang akan mengenakan pakaian adat Banyumasan. Kirab tersebut direncanakan dimulai pukul 14.00 WIB mulai dari halaman Pendapa Rumah Wakil Bupati menyusuri jalan Jenderal Sudirman menuju Pendapa Sipanji yang berjarak sekitar 2 km.
Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Banyumas, Agus Noer Hadie mengatakan, kirab prosesi pusaka sudah menjadi satu agenda tahunan wisata budaya di Kabupaten Banyumas. “Kirab pusaka selalu dilaksanakan setiap tanggal 5 April, hanya tahun 2014 dilaksanakan tanggal 12 April karena waktu itu bertepatan dengan masa tenang pelaksanaan pemilu legislatif” kata Agus.
Agus melanjutkan untuk urut-urutan kirab diawali manggala yudha, diikuti dibelakangnya lambang daerah, kemudian tombak kiyai genjring bersama umbul-umbul dan berturut-turut keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Kitab Stambul. Kemudian akan dikirab juga rombongan yang membawa foto Bupati Banyumas dari masa ke masa.
Manggala Yudha tahun ini diemban oleh Camat Sumbang Nungky Hari Rahmat yang memimpin rombongan. Untuk rombongan foto bupati di barisan terdepan adalah Adipati Mrapat, Raden Joko Kaiman yang akan diperankan oleh Kakang Mbekayu Banyumas. Kemudian foto-foto bupati ke-2 sampai bupati ke-30. Kemudian di urutan belakang, Bupati Banyumas ke-31 yang saat ini tengah menjalankan tugasnya sebagai kepala Daerah, Achmad Husein beserta forkompinda yang disusul anggota DPRD dan SKPD di lingkungan Kabupaten Banyumas.
Empat pusaka yang dikirab itu, kata Agus Noer Hadie, mempunyai makna masyarakat Banyumas memosisikan diri di tengah kehidupan masyarakat dengan selalu bertumpu pada keimanan dan ketakwaan. “Kegiatan ini diharapkan menjadi wahana untuk melestarikan budaya, seni tradisional dan karakter wong Mbanyumas,” ujarnya.
Menurut rencananya, ruas jalan Jenderal Sudirman akan ditutup total bagi kendaraan sejak Pukul 13.00 WIB. Sehingga, Agus mengimbau kepada masyarakat yang saat prosesi ini berlangsung hendak melalui Jalan Jenderal Sudirman, supaya bisa menempuh jalur alternatif.
(Humas Setda Kab. Banyumas)