Turunkan AKI & AKB, Bupati Kumpulkan Para Dokter Kandungan
Untuk mengatasi kematian Ibu hamil (bumil) , Bupati Banyumas Ir. H. Achmad Husein Kamis (26/3) kemarin mengumpulkan para dr. Kandungan, Kegiatan dilaksanakan di ruang Sasana Wilis Rumah Dinas Bupati Banyumas yang dikemas dalam bentuk coffe Morning Bupati dengan dr. Kandungan turut diundang direktur Rumah Sakit Banyumas dan Ajibarang, Kepala Bapermas PKB, TP. PKK dan pejabat di Lingkungan Dinas Kesehatan.
Kepala Dinas Kesehaan kabuapten Banyumas dr. Istanto, M.Kes dalam laporannya mengatakan, bumil meninggal dunia sampai dengan bulan maret 2015 adalah 7 orang tersebar di Kecamatan sumbang, Tambak, Purwokerto Utara, Purwokerto Timur, Cilongok masing masing 1 orang dan jatilawang 2 orang.
Menurutnya Penyebab kematian adalah dikatagorikan menjadi penyebab langsung yaitu eklampsi, pendaharan dan infeksi dan penyebab kematian tidak langsung karena penyakit kronis dan emboli air ketuban.
Istanto berharap melalui forum diskusi dengan para dr. kandungan akan mendapatkan masukan untuk langkah selanjutnya sehingga angka kematian bumil dan anak dapat diturunkan .
Mengawali dialog Bupati Achmad Husein menyampaikan, maksud kegiatan silaturahmi adalah untuk meminta masukan dari para dr. Kandungan yang memiliki keahlian khusus untuk menyumbangkan ilmunya guna menurunkan angka kematian bumil di Banyumas.
Menurutnya masukan dari para dr. kandungan diharapkan akan dapat membantu untuk mengatasi permasalahan kematian bumil " yang terpenting kita berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menekan angka kematian bumil, keputusannya ada di Tuhan Yang Maha Esa" imbuhnya.
Mengawali dialog dr. Mambo menyampaikan, untuk mengatasi meninggalnya bumil dan anak adalah perlu adanya kebersamaan, tanggung jawab masing-masing profesi, kebersamaan dari hulu ke hilir, pemberdayaan masyarakat, pelayanan primer di puskesma pembantu, PKD, fasilitas Kesehatan di Puskesmas, kepekaan terhadap pasien, turunkan Ibu hamil , perhatikan bumil resiko tinggi, menurutnya untuk perlu melibatkan unsur TNI, tokoh masyarakat/agama,PLKB tenaga medis lainnya.
Kemudian dr. Tony menyampaikan, perlunya turun lapangan, perlunya tubektomi, jangan aspek kuratif tetapi preventiaf, perlu peningkatan pengatahuan masyarakat, sedangkan dr. Daliman juga menyampaikan perlu menekan angka ibu hamil, peningkatan fasilitas kesehatan, harus jujur pada kemampuan kita segera rujuk kalau tidak mampu jangan sampai terlambat, penanganan ibu hamil harus tuntas dari muali ANC sampai nifas karena kematian bisa terdapi pada saat hamil, bersalin, nifas dan tiga bulan berikutnya dan bekerjasama dengan berbagai elemen.
Demikian juga dr. Hendro menyampaikan perlu adanya evaluasi setiap 6 bulan, buat scedule yang jelas, tindak lanjut sarasehan ditingkat kecematan dengan melibatkan camat, PKK, lurah/kades, bu lurah/kades, dokter PKM, bidang, tokoh masyarakat, peningkatan pengetahuan dan fead back ke masyarakat secara terus menerus tingkat kepedulian dan empati terhadap pasien, komunikasi yang maksimal antara bidan dan Rumah Sakit, dan patuhi protap.
Menjawab beberpa masukan Bupati Husein menyampaikan, Pemkab Banyumas akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi meninggalnya bumil dan anak, akan membuat jadwal untuk turun lapangan untuk para dr. kandungan, menyelenggarakan pertemuan di tingkat kecamatan dengan melibatkan semua elemen masyarakat, menggratiskan seluruh pelayanan KB dan mengalokasikan anggaran yang maksimal untuk mendukungnya.
(Humas Setda Kab. Banyumas)