Upacara Detik-Detik Proklamasi Berjalan Hikmat
Upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tingkat Kabupaten Banyumas yang digelar di Alun-alun Purwokerto, Rabu (17/8) berlangsung hikmat, bertindak selaku inspektur Upacara Bupati Achmad Husein dan cadangan Irup Wakil Bupati Banyumas dr. Budhi Setiawan, Komandan Upacara Mayor Inf. Acuk Andrianto Pasiops Korem 071 Wijayakusuma dan cadangan Komandan Upacara Mayor Inf Ahmad Rofik Alfian Pasi Binwarmil Korem 071 Wijayakusuma.
Upacara diikuti oleh 1 pleton korsik dari Anjenrem 071, Para Perwira TNI POLRI, Padukan Denpom IV/I Purwokerto, Gabungan TNI, Pasukan Sub Den 3 dan 4 Den B Por Sat Brimob Polda Jateng, gabungan POLRi, SAtpol PP, PNS kheki,PNS Korpri, PGRI, Satlinmas, gabungan OKP/OKM, gabungan mahasiswa, pelajar, PMR,Pramuka, BNNK, dan masyarakat.
Upacara diawali dengan pengibaran Bendera Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) terdiri dari 17 personil beranggotakan siswa-siswi SMA,SMK, MA di Banyumas yang diapit 8 anggota Detasemen Polisi Militer IV/I juga didampingi 45 pasukan TNI dari Yonif 405 Suryakusuma Wangon dan bertindak sebagai komandan paskibra Letda inf. M.Yunus.
Pembawa bendera pusaka Firza Faradina Siswi SMA N 1 Purwokerto dan pengibar bendera Arif Rahmansyah SMK N 1 Purwokerto, Pri Gani Jayadilaga SMA N 5 Purwokerto dan Wendi Janandri SMA N 3 Purwokerto.
Tepat pukul 10.00 WIB Bupati Banyumas membunyikan sirine sebagai tanda detik-detik proklamasi selama 60 detik dilanjutkan dengan pembacaan teks Proklamasi, pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Juli Krisdiyanto, SE,
Bupati Achmad Husein dalam sambutannya mengatakan, hikmah terpenting dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia adalah kita harus dapat melanjutkan nilai-nilai kejuangan para pahlawan untuk dijadikan modal dasar dalam mengisi kemerdekaan dan melanjutkan program pembangunan. artinya, kemerdekaan tidak sekedar dimaknai sebagai kebebasan dari penjajahan dan ketertindasan namun juga harus mendorong kita untuk bekerja lebih keras, kerja nyata secara berkesinambungan untuk memajukan Indonesia, agar kita semakin mandiri, berdikari, dan menjadi bangsa yang besar, disegani serta sejajar dengan negara-negara maju lainnya yaitu bangsa yang berdaulat yaitu politik yang berdaulat, ekonomi yang mandiri, budaya yang berkepribadian indonesia.
Kemerdaakaan Indonesia bukan pemberian gratis tetapi merupakan proses perjuangan yang sangat panjang, melelahkan, meletihkan dan penuh resiko, tidak hanya keringat yang telah dikucurkan darahpun harus ditumpahkan bahkan kematian menjadi teruhannya.
Husein mengajak agar segenap jajaran aparatur di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk kerja nyata dan nyata-nyata kerja dengan cara bekerja jujur, bekerja keras,bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja tuntas, bekerja mawas dan bekerja puas, untuk rakyat banyumas.
Husein juga mengajak warga masyarakat Kabupaten Banyumas untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, kebersamaan, persaudaraan, kekeluargaan, kerukunan, gotong royong, dan toleransi, untuk mewujudkan Banyumas yang makmur, aman, damai, sejuk, kondusif, dinamis, bercita rasa tinggi, punya daya saing.
"Mula kuwe sedulur-sedulur kabeh, aja pada congkrah, padudon, panasten, pediren, apa maning “gelutan” sing mburi kerine mengko ngajog. kosok baline, mayuhpadaha sing akur, guyub, rukun, brayan urip lan brayan nyambut gawe,hulubis kuntul baris, saeyeg saeka praya, manggolong manunggaling karep, nyengkuyung lan cemekel, regeng bareng mbangun lan mujudaken banyumas wareg, bregas, waras, wasis lan sejahtera, tur duwe budhaya sing luhur. maju bareng-bareng, makmur jibar jibur bareng-bareng"ajaknya dalam bahasa (Humas Pemkab. Banyumas)