Bupati Banyumas Hadiri Kendalisada Art Festival 2017
KALIBAGOR : Bupati Banyumas Ir Achmad Husein menghadiri Kendalisada Art Festival 2017, Minggu (24/9). Seusai membuka kegiatan Bupati didaulat menggunaan kostum Hanoman.
Pada kegiatan ini, sebanyak 1.000 penari dengan kostum kera putih berjajar sepanjang jalan Lapangan Garuda ke Bukit Hanoman di komplek Bumi Perkemahan Kendalisada Desa Kaliori Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, dalam Kendalisada Art Festival 2017, Minggu (24/9). Serentak, mereka menari dengan gerakan-gerakan melambangkan kesederhanaan dan kerukunan antar umat manusia. Seribuan kera putih lantas beriringan menuju Bukit Hanoman, yang dipercaya sebagai tempat pertapaan tokoh legendaris pewayangan, Hanoman.
Koreografer Tari Rampak Hanoman Resi Aji Susilo mengatakan tarian itu memang menonjolkan pada gerakan yang sederhana sebagai perlambang warga desa yang lugu dan mengedepankan kerukunan. Namun, dalam tarian massal itu, terdapat pula gerakan ritmis nan cepat yang menggambarkan keuletan warga desa, dan melambangkan budaya gotong royong dan saling tolong menolong.
"Tari ini memang secara khusus saya kreasikan untuk Kendalisada Art Festival. Di Tari Rampak Hanoman, saya ingin menyampaikan sifat lugu dan kerukunan warga desa,” katanya
Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini mengaku mempersiapkan tari Rampak Hanoman dalam waktu yang sempit, hanya satu bulan. Dalam sebulan itu, dia harus membuat ratusan orang menari secara kompak. Untuk itu, ia pun melatih kekompakan tarian kepada 20 warga Kaliori yang kebanyakan masih berstatus pelajar. Baru setelah itu, tarian ini dilatihkan ke ratusan peserta lainnya.
“Lebih dari 565 orang berasal dari utusan 113 Rukun Tetangga (RT) yang ada di Desa Kaliori, ditambah pelajar sekolah, instansi pemerintahan, hingga perusahaan swasta, terlibat dalam kegiatan ini,” tambahnya
Antusiasme warga Kaliori pada gelaran seni ini sangat besar, ini bisa dilihat dari berbondon-bondongnya warga dan terlibat dalam festival dengan kostum dan koreografi seribu hanoman.
Ketua Panitia 1000 Hanoman, Syarif Susanto mengatakan bukit Kendalisada dipercaya warga setempat sebagai tempat pertapaan Hanoman. Ia mengatakan kera putih Hanoman adalah simbol tentang makhluk yang meski buruk secara rupa namun punya kemulian hati. Kegiatan ini ditujukan untuk menyampaikan nilai-nilai budaya lewat pemaknaan karakter tokoh Hanoman yang perilakunya dapat dijadikan tunjuk ajar pada banyak orang hari ini.
"Kami berharap festival ini bisa jadi bagian wisata budaya di Kendalisada tiap tahunnya. sehari sebelum kegiatan ini, memang ada peristiwa yang cukup aneh. Di bukit Kendalisada tiba-tiba muncul kera. Saya kira ini pertanda baik," katanya.
Syarif menambahkan, selain pertunjukan seni, Kendalisada Art festival juga diramaikan dengan pameran produk khas Desa Kaliori dan desa-desa sekitarnya. Beberapa yang menjadi favorit kunjungan adalah stand payung kertas Desa Kalibagor. Stand ini ramai dikunjungi lantaran popularitas payung kertanya yang telah mendunia. (Humas Kabupaten Banyumas)