Bupati Goes Becak Pimpin Pindahan PKL Jensoed ke Pratistha Harsa

Dilihat : 8608 Kali, Updated: Jumat, 26 Mei 2017
Bupati Goes Becak Pimpin Pindahan PKL Jensoed ke Pratistha Harsa

PURWOKERTO- Bupati Banyumas Ir Achmad Husein memimpin pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Jenderal Soedirman (Jensoed) ke Pratista Harsa (Rabu (24/5). Prosesi pindahan dengan menggunakan kurang lebih 25 becak diantaranya dihias, medapatan pengawalan dari petugas.

Di barisan depan, mobil dari Dinas Kominfo ikut menyampaikan informasi ke masyarakat, bahwa PKL Jensoed sudah pindah dan mengharapkan warga masyarakat yang mau membeli bisa menuju lokasi jualan baru. Tempat berjualan di Jalan Jenderal Soedirman, sekarang dipasang spanduk pengumuman PKL Jensoed sudah pindah.

Bupati Achmad Husein ikut mengayuh becak sendiri, dengan penumpang Ketua Paguyuban Dede yayat, dengan jarak sekitar 2 kilometer. Sambil terengah-engah Bupati memastikan dapat mengayuh becak sampai lokasi baru. Bupati merasa sangat senang setelah puluhan tahun pindahan PKL tak dapat dilakukan, saat ini dapat direalisasikan.

“Ini saya lakukan sebagai bentuk syukur karena temen-temen PKL Jensoed dengan kesadarannya mau pindah ke lokasi yang lebih baik, di Prathista Harsa” kata Bupati

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Yunianto mengatakan, sebelum proses pindahan sudah beberapa kali dilakukan komunikasi dan sosialisasi, termasuk kesepakatan untuk penempatan masing-masing anggota. Selama di lokasi baru, lanjut dia, PKL masih dibebaskan untuk retribusi dan fasilitas lokasi diupayakan semua dipenuhi, seperti lapak dan promosi untuk meramaikan.

“Karena ini kebijakan Pak Bupati, untuk satu tahun pertama masih dibebaskan segala biaya dan kita upayakan untuk membantu promosinya, di antaranya kita bantu lewat program CSR dengan memberikan voucher diskon kepada masyarakat yang membeli di sana. Nanti voucher yang diterima PKL, tinggal ditukar dengan uang di kita,” katanya.

Ketua Paguyuban Dede Yayat mengatakan, pihaknya akhirnya bersedia pindah karena di lokasi baru dianggap lebih strategis karena dekat dengan alun-alun dan supermal baru. Di lokasi baru juga lebih nyaman karena sudah disediakan tempat permanen di bagian depan, tepi jalan.

Sedangkan saat ditawari pindah ke lokasi Serayu Stone, tak jauh dari lokasi lama, dianggap tidak strategis meski sama-sama di tepi Jl Jensoed.

“Setelah pindah, kita tetap minta pemkab untuk membantu mempromosikan dan terus memberdayakan. Termasuk jangan ditarik biaya dulu. Kalau nanti sudah ramai, kita disuruh iuran juga tidak keberatan,” katanya.

Komentar